Kamis, 20 Oktober 2011

Mereka disebut Perempuan

orang menyebutnya perempuan. Merekalah sang empu, kaum yang dihormati. Istilah yang sejak ribuan tahun disakralkan dalam berbagai ritual kepercayaan dan dalam berbagai peninggalan kebudayaan. Hanya merekalah yang bisa disebut ibu bumi, ibu pertiwi, dewi kesuburan, dewi kecantikan, dan macam istilah lain.

Membicarakan mereka adalah membicarakan tentang sebuah kaum yang dihormati, seperti namanya : perempuan. Mereka dinamai perempuan bukan karena sebagai lawan dari laki-laki. Mereka dinamai perempuan bukan karena mereka tidak memiliki penis. Mereka dinamai perempuan bukan karena mereka mempunyai vagina dan rahim. Mereka dinamai perempuan karena, sesuai namanya, mereka layak dihormati.

Mereka memiliki sejuta pesona. Dipandang dari segi apapun, mereka tercipta sangat unik. Dari segi seni, mereka memiliki keindahan sehingga banyak lelaki yang terpikat oleh keindahan itu. Namun demikian, mereka bukan dijadikan di atas kepala untuk disanjung-sanjung dan dipuja-puja, juga bukan dijadikan di bawah kaki untuk dipijak pijak sebagai alas kaki, tetapi mereka dijadikan dari tulang rusuk kiri laki-laki dengan tujuan dekat dengan hati untuk disayang, dekat dengan tangan untuk dilindungi.

Orang mengatakan bahwa akal mereka itu setipis rambutnya dan mereka selalu mengikuti perasaan ketika berbicara. Hatinya pun serapuh kaca, mudah tersentuh oleh kata-kata. Pantaslah saja jika mereka disebut begitu. Dilihat dari anatomi otak dan keseimbangan biokimia tubuhnya, perempuan memiliki lebih banyak hormon estrogen dan sedikit hormon testosterone dibandingkan dengan laki-laki. Hal inilah yang banyak menyebabkan mengapa pemikiran, responsif, tingkah laku, dan fungsi mereka  sangatlah berbeda di dunia ini dibandingkan dengan lawan jenisnya yang bernama laki-laki itu.

Mereka itu lemah tetapi sangat kuat. Tuhan telah menciptakannya sedemikian rupa sehingga mereka tercipta seperti apa yang ada sekarang ini. Mereka lemah. Dilihat dari komposisi tulang, komposisi otot, bahkan dari jumlah eritrosit/sel darah merah pun mereka memang memiliki jumlah dan proporsi yang lebih sedikit daripada pada kaum adam. Pantas saja mereka lemah.

Akan tetapi, mereka kuat, bahkan sangat kuat. Estrogen yang mereka miliki membuat mereka memiliki sistem imun (kekebalan tubuh) yang lebih 'kuat' daripada laki-laki karena itu akan memberikan mereka 'bantuan' ketika melawan infeksi. Estrogen akan menghasilkan semacam enzim yang akan melawan bakteri dan virus di garda depan pertahanan tubuh.

Keajaiban-keajaiban yang ada didalam tubuh seorang makhluk bernama perempuan diatas, sedikit banyak merefleksikan kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, seorang istri yang terpaksa harus menjadi single parent karena suaminya meninggal menanggung beban yang amat sangat berat tentunya. Mereka harus berperan sebagai ibu juga sebagai ayah. Mereka menanggung beban berat dipunggungnya karena harus membanting tulang menghidupi anak-anak mereka. Tetapi mereka kuat. Mereka kuat menghadapi kehidupan yang keras seperti kuatnya imunitas mereka melawan infeksi. Mereka itulah makhluk luar biasa bernama perempuan.